468x60 Ads

free counters
This is an example of a HTML caption with a link.

image morphology (erosi dan dilasi)

0 komentar


1. Operasi Morphologi
Morphologi adalah teknik pengolahan citra digital dengan menggunakan bentuk  (shape) sebagai pedoman dalam pengolahan. Nilai dari setiap pixel dalam citra digital hasil diperoleh melalui proses perbandingan antara pixel yang bersesuaian pada citra digital masukan dengan pixel tetangganya. Operasi morphologi bergantung pada urutan kemunculan dari  pixel, tidak memperhatikan nilai  numeric dari  pixel sehingga teknik morphologi sesuai apabila digunakan untuk melakukan pengolahan binary image dan grayscale image. Dengan mengatur atau memilih ukuran dan bentuk dari matrik kernel (structuring element) yang digunakan maka kita dapat mengatur sensitivitas operasi morphologi terhadap bentuk tertentu (spesifik) pada citra digital masukan. Operasi morphologi standar yang dilakukan adalah proses erosi dan dilatasi. Dilatasi adalah proses penambahan pixel pada batas dari suatu objek pada citra digital masukan, sedangkan erosi adalah proses pemindahan/pengurangan pixel pada batas dari suatu objek. Jumlah  pixel yang ditambahkan atau yang dihilangkan dari batas objek pada citra digital masukan tergantung pada ukuran dan bentuk dari structuring element yang digunakan.

1.1 Operasi Dilatasi
Dilatasi adalah operasi morphologi yang akan menambahkan  pixel pada batas antar objek dalam suatu citra digital. Operasi ini menggunakan aturan sebagai berikut: 
“Untuk gambar grayscale maka nilai hasil operasi (output pixel) adalah nilai maksimal yang diperoleh dari himpunan pixel tetangganya. Dalam binary image, jika ada pixel tetangga yang bernilai 1 maka  output pixel akan diset menjadi 1”.
Gambar 1. Proses Dilatasi pada Binary Image
Gambar 2. Proses Dilatasi pada Grayscale Image

1.2 Operasi Erosi
Erosi adalah operasi morphologi yang akan mengurangi pixel pada batas antar objek dalam suatu citra digital. Operasi ini menggunakan aturan sebagai berikut:
“Untuk gambar grayscale maka nilai hasil operasi (output pixel) adalah nilai minimal yang diperoleh dari himpunan pixeltetangganya. Dalam binary image, jika ada pixel tetangga yang bernilai 0 maka  output pixel akan diset menjadi 0”.
Gambar 3. Proses Erosi pada Grayscale Image

Konvolusi & Kolerasi Pada Pengolahan Citra

0 komentar

pada posting kali ini mengenai tugas ke-2 dari mata kuliah pengolahan citra dengan bahasan Konvolusi & Kolerasi

Konvolusi
Secara umum konvolusi didefinisikan sebagai cara untuk mengkombinasikan dua buah deret angka yang menghasilkan deret angka yang ketiga. Didalam dunia seismik deret-deret angka tersebut adalah wavelet sumber gelombang, reflektivitas bumi dan rekaman seismik.
Secara matematis, konvolusi adalah integral yang mencerminkan jumlah lingkupan dari sebuah fungsi a yang digeser atas fungsi b sehingga menghasilkan fungsi c. Konvolusi dilambangkan dengan asterisk.
Sehingga, a*b = c berarti fungsi a dikonvolusikan dengan fungsi b menghasilkan fungsi c.
Setelah mengetahui definisi dari konvolusi, kita akan mencoba mempraktekkannya pada MATLAB
Berikut adalah langkah-langkah yang diperlukan :
  1. Buka Editor (pada tab menu pilih Dekstop >> Editor)
  2. Lalu pilih file>>new script
  3. Kemudian masukkan perintah dibawah ini
     
  4. Setelah memasukkan script diatas, kemudian save file anda (directory bebas)
  5. Setelah melakukan proses save diatas, kemudian copykan file gambar yang hendak d konvolusikan pada directory script(file yang sudah disave diatas) yang sama.
  6. Lalu tekan F5
Citra awal

Citra hasil konvolusi

Proses olah citranya sebagai berikut:
Sample yang digunakan adalah matriks 5x5

Citra hasil konvolusi

Proses penghitungan sample matriks 5x5 secara manual :
Rumus yang digunakan f(x)*g(x)
Nilai mask yang dipakai:


Kolerasi
Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi / hubungan (measures of association). Pengukuran asosiasi merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel.
Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu, misalnya Pearson data harus berskala interval atau rasio; Spearman dan Kendal menggunakan skala ordinal; Chi Square menggunakan data nominal. Kuat lemah hubungan diukur diantara jarak (range) 0 sampai dengan 1. Korelasi mempunyai kemungkinan pengujian hipotesis dua arah (two tailed). Korelasi searah jika nilai koefesien korelasi diketemukan positif; sebaliknya jika nilai koefesien korelasi negatif, korelasi disebut tidak searah. Yang dimaksud dengan koefesien korelasi ialah suatu pengukuran statistik kovariasi atau asosiasi antara dua variabel. Jika koefesien korelasi diketemukan tidak sama dengan nol (0), maka terdapat ketergantungan antara dua variabel tersebut.
Jika koefesien korelasi diketemukan +1. maka hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear sempurna dengan kemiringan (slope) positif.
Jika koefesien korelasi diketemukan -1. maka hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear sempurna dengan kemiringan (slope) negatif.
Dalam korelasi sempurna tidak diperlukan lagi pengujian hipotesis, karena kedua variabel mempunyai hubungan linear yang sempurna. Artinya variabel X mempengaruhi variabel Y secara sempurna. Jika korelasi sama dengan nol (0), maka tidak terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut.

Pada kolerasi rumus yang digunakan adalah :

Hasil proses perhitungan pada MATLAB :


Script yang digunakan pada perhitungan MATLAB adalah :

Image Processing Sederhana dengan VB.net

0 komentar

Program aplikasi ini dapat di download pada blog www.danangjunaedi.wordpress.com, namun hanya penggalan program saja yang dapat digunakan, tidak semua tab menu dapat dijalankan. Penggunaan aplikasi ini terbilang sangat mudah, yaitu kita hanya diminta memasukkan sebuah file image/gambar. Kemudian kita dapat memanipulasi image/gambar tersebut.

Langkah-langkah penggunaannya adalah sebagai berikut :
Jalankan aplikasi ini pada Visual Studio.



Setelah aplikasi sederhana tersebut dijalankan, kita masukkan sebuah image/gambar yang akan dimanipulasi.


Lalu setelah itu kita bebas hendak memanipulasi file image/gambar tersebut sesuka hati dengan memanfaatkan opsi-opsi yang telah disediakan pada aplikasi. contoh : file dimanipulasi menggunakan weight smoothing. 


Aplikasi sederhana ini dapat di download disini


nb: aplikasi sederhana ini tidak semua option dapat dijalankan, jadi yang dapat dijalankan hanya sebagian opsi yang sudah kita modifikasi.

Konvolusi & Kolerasi

0 komentar

pada posting kali ini mengenai tugas ke-2 mata kuliah pengolahan citra dengan bahasan mengenai Konvolusi & Kolerasi
Konvolusi
Secara umum konvolusi diartikan sebagai cara untuk mengkombinasikan dua buah deret angka yang menghasilkan deret angka yang ketiga. Didalam dunia seismik deret-deret angka tersebut adalah wavelet sumber gelombang, reflektivitas bumi dan rekaman seismik.
Secara matematis, konvolusi adalah integral yang mencerminkan jumlah lingkupan dari sebuah fungsi a yang digeser atas fungsi b sehingga menghasilkan fungsi c. Konvolusi dilambangkan dengan asterisk. Sehingga, a*b = c berarti fungsi a dikonvolusikan dengan fungsi b menghasilkan fungsi c. Setelah mengetahui definisi dari konvolusi, kita akan mencoba mempraktekkannya pada MATLAB
Berikut adalah langkah-langkah yang diperlukan :

1. Buka Editor (pada tab menu pilih Dekstop -> Editor)
2. Lalu pilih file -> new script
3. Kemudian masukkan perintah dibawah ini
4. Setelah memasukkan script diatas, kemudian save file anda (directory bebas)
5. Setelah melakukan proses save diatas, kemudian copykan file gambar yang akan di konvolusikan pada directory script(file yang sudah disave diatas) yang sama.
6. Setelah itu tekan F5

Citra awal


Citra hasil konvolusi

Proses olah citranya sebagai berikut:

Sample yang digunakan adalah matriks 5x5

Citra hasil konvolusi


Proses penghitungan sample matriks 5x5 secara manual :

Rumus yang digunakan f(x)*g(x)

Nilai mask yang dipakai:

Kolerasi

Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi / hubungan (measures of association). Pengukuran asosiasi merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel.

Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu, misalnya Pearson data harus berskala interval atau rasio; Spearman dan Kendal menggunakan skala ordinal; Chi Square menggunakan data nominal. Kuat lemah hubungan diukur diantara jarak (range) 0 sampai dengan 1. Korelasi mempunyai kemungkinan pengujian hipotesis dua arah (two tailed). Korelasi searah jika nilai koefesien korelasi diketemukan positif; sebaliknya jika nilai koefesien korelasi negatif, korelasi disebut tidak searah. Yang dimaksud dengan koefesien korelasi ialah suatu pengukuran statistik kovariasi atau asosiasi antara dua variabel. Jika koefesien korelasi diketemukan tidak sama dengan nol (0), maka terdapat ketergantungan antara dua variabel tersebut.

Jika koefesien korelasi diketemukan +1. maka hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear sempurna dengan kemiringan (slope) positif.

Jika koefesien korelasi diketemukan -1. maka hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear sempurna dengan kemiringan (slope) negatif.

Dalam korelasi sempurna tidak diperlukan lagi pengujian hipotesis, karena kedua variabel mempunyai hubungan linear yang sempurna. Artinya variabel X mempengaruhi variabel Y secara sempurna. Jika korelasi sama dengan nol (0), maka tidak terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut.

Pada kolerasi rumus yang digunakan adalah :

Hasil proses perhitungan pada MATLAB :


Script yang digunakan pada perhitungan MATLAB adalah :


Pengolahan Citra – RGB, Histogram dan Depth Resolution

0 komentar

Ekstraksi Nilai Pixel RGB

Pengolahan citra yang berbasis warna bisa dilakukan pemisahan warna yang ada pada citra khususnya citra RGB, MATLAB menyediakan fasilitas untuk memisahkan ketiga warna RGB, langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan pemisahan warna RGB sebagai berikut:

gambar=imread(‘messi.jpg’); %——–membaca file
red=gambar(:,:,1); %memanggil matriks gambar yang hanya berisi pixel warna merah
green=gambar(:,:,2);% memanggil matriks gambar yang hanya berisi pixel warna merah
blue=gambar(:,:,3); %memanggil matriks gambar yang hanya berisi pixel warna merah
%———-menampilkan gambar———————
imshow(gambar)
imshow(red)
imshow(green)
imshow(blue)
note : pada line 1 terdapat cetak miring dan garis tebal pada “messi” itu menunjukan file yang ingin kita atur dengan memasukan gambarnya ke path MATLAB.

source di atas kita masukan/copy/pijit ctrl+c kedalam editor MATLAB. dengan cara :
jalankan aplikasi MATLAB
pilih file >> new >> M-File.
tekan CTRL+V. selanjutya tekan F5 untuk running hasil

RED


GREEN


BLUE




Membuat Histogram Image

Fungsi yang disediakan MATLAB untuk membuat histogram dari gambar yaitu dengan fungsi imhist(matrik_1_dimensi_image) Perlu diperhatikan bahwa imhist hanya dapat digunakan untuk matrik image 1 dimensi sehingga bila diimplementasikan pada matriks gambar maka hanya berupa matriks merah saja, hijua saja, biru saja atau grayscale.
Contoh penggunaan Histogram dari Image yaitu:

  1. gambar=imread(‘messi.jpg’); %——–membaca file gambar
  2. red=gambar(:,:,1); %memanggil matriks gambar yang hanya berisi pixel warna merah
  3. green=gambar(:,:,2);% memanggil matriks gambar yang hanya berisi pixel warna merah
  4. blue=gambar(:,:,3); %memanggil matriks gambar yang hanya berisi pixel warna merah
  5. merahgray2=0.3*red+0.5*green+0.2*blue ;
  6. imhist(red)
  7. imhist(green)
  8. imhist(blue)
  9. imhist(gray)

nah, ketika kita tekan F5 apa yag akan terjadi ? jeng jeng..berikut screenshoot dari hasil source diatas :




Depth Resolution

Cara menghitung Depth Resolution untuk menguji perhitungan besar kapasitas gambar namun sebelum masuk ke perhitungan kita buat dulu gambar jpg tadi menjadi bmp agar perhitungan kita sudah benar atau belum.

misalkan gambar adidas tadi resolutionnya adalah 600×450.

24 bit image :

600 x 450 = 270000

File Size :

270000 x 3 = 810000 bytes

konversi ke KB :

810000 / 1024 = 791,015 KB = 791 KB



Psikologi dan Arti Warna

1 komentar

Warna pakaian yang Anda pilih ternyata menyampaikan pesan pada orang di sekeliling. Pesan itu bisa berarti menyejukkan, menggoda, gembira, atau menakutkan. Beberapa contoh psikologi warna dalam kehidupan sehari-hari misalnya, petugas keamanan yang memakai warna biru tua menyampaikan pesan berwibawa dan berkuasa, juru rawat yang memakai seragam warna hijau pupus menyiratkan kesan tenang dan damai.

Leatrice Eisman, seorang konsultan warna dan penulis buku More Alive With Color, memberi arti dari warna-warna favorit Anda.


Biru
Arti: kesetiaan, ketenangan, sensitif dan bisa diandalkan.
"Biru memiliki arti stabil karena itu adalah warna langit," kata Eisman. Meski langit kelabu dan akan hujan, kita tahu di atas awan-awan itu warna langit tetaplah biru.

Kapan dipakai: Biru tua lebih cocok untuk acara formal atau seragam, sementara biru muda untuk yang sifatnya non formal. "Untuk memberi kesan humor dan kreatifitas, cobalah campuran warna biru dan ungu," kata Eisman.


abu-abu
Arti: Serius, bisa diandalkan dan stabil
Warna abu-abu adalah warna alam. Di luar sana warna abu-abu merupakan warna yang permanen, misalnya batu atau karang.

Kapan dipakai: "Abu-abu adalah warna yang kuat dan praktikal," kata Eisman. Saat wawancara kerja, pilih busana warna ini untuk menunjukkan Anda orang yang bertanggung jawab. Tapi bila warna ini dipakai dari atas hingga ke bawah Anda akan dianggap orang yang membosankan. Beri sentuhan warna lain, misalnya atasan bercorak, sepatu cantik, atau anting-anting yang manis.


Merah muda
Arti: Cinta, kasih sayang, kelembutan, feminin
Warna yang disukai banyak wanita ini menyiratkan sesuatu yang lembut dan menenangkan, tapi kurang bersemangat dan membuat energi melemah.

Kapan dipakai: Bila ingin memberi kesan lebih sensual, jangan gunakan warna ini, kata Eisman. Warna pink yang lembut cocok untuk acara kencan yang romantis, bukan menggairahkan.


Merah
Arti: Kuat, berani, percaya diri, gairah
Merah adalah warna yang punya banyak arti, mulai dari cinta yang menggairahkan hingga kekerasan perang. Warna ini tak cuma memengaruhi psikologi tapi juga fisik. Penelitian menunjukkan menatap warna merah bisa meningkatkan detak jantung dan membuat kita bernapas lebih cepat.

Kapan dipakai: Ini adalah warna yang dinamis dan dramatis. Bila dipakai dalam dunia profesional memiliki kesan yang sangat kuat. Tapi jangan gunakan baju merah saat wawancara kerja. "Warna ini bisa menimbulkan konflik saat negosiasi," kata Eisman. Kenakan warna merah hanya sebagai aksen, misalnya kamisol merah yang dipadankan dengan blazer abu-abu.


Kuning
Arti: Muda, gembira, imajinasi
Warna kuning akan meningkatkan konsentrasi, itu sebabnya warna ini dipakai untuk kertas legal atau post it. Kuning juga merupakan warna persahabatan. Jadi Anda sudah bisa menebak jika si dia memberi mawar kuning saat Valentine.

Kapan dipakai: Banyak orang yang kurang pede memakai warna ini karena takut terlihat mencolok. Padahal warna kuning hadir dalam berbagai variasi, mulai dari pastel hingga kuning cerah. Bila Anda tak nyaman dengan busana warna ini, padankan dengan sesuatu yang Anda sukai, misalnya tas bunga-bunga warna kuning.


Hitam
Arti: Elegan, kuat, sophisticated
Hitam punya reputasi buruk. Warna ini dipakai oleh para penjahat di komik atau film. Hitam juga melambangkan duka dan murung. Tapi, hitam juga punya sisi lain, misalnya saja untuk menyatakan sesuatu yang abadi, klasik, dan secara universal dianggap sebagai warna yang melangsingkan.

Kapan dipakai: Khawatir Anda akan memakai gaun dengan warna sama dalam pesta? Tambahkan sedikit keceriaan, misalnya gunakan perona mata cerah, kalung bebatuan, cat kuku warna merah, atau stiletto warna silver. Warna hitam mudah dipadukan dengan aksesori jenis apa pun.


Hijau
Arti: Kesejukan, keberuntungan, dan kesehatan.
Hijau melambangkan alam, kehidupan, dan simbol fertilitas. Para pengantin di abad 15 menggunakan gaun pengantin berwarna hijau.

Kapan dipakai: Warna hijau cocok dipakai untuk sore hari. Sedangkan hijau pastel cocok untuk siang hari.

contoh program backtracking "langkah catur kuda " C++

0 komentar

#include
#include
#include
const int DIM = 8 ;
const int MAX = DIM * DIM -1 ;
int v[DIM][DIM], row[MAX], col[MAX], rp,cp, index, MIN,p;
int A[DIM][DIM] =
{
{2,3,4,4,4,4,3,2},
{3,4,6,6,6,6,4,3},
{4,6,8,8,8,8,6,4},
{4,6,8,8,8,8,6,4},
{4,6,8,8,8,8,6,4},
{4,6,8,8,8,8,6,4},
{3,4,6,6,6,6,4,3},
{2,3,4,4,4,4,3,2}
};
int dx[] = { 2, 1, -1, -2, -2, -1, 1, 2 },
dy[] = { 1, 2, 2, 1, -1, -2, -2, -1 } ;
void direction()
{
int i ;
int C0_dx[] = { 2, 1, -1, -2, -2, -1, 1, 2 }, // better for col 0
C0_dy[] = { 1, 2, 2, 1, -1, -2, -2, -1 } ;
int C7_dx[] = { -2, -1, 1, 2, 2, 1, -1, -2 }, // better for col 7
C7_dy[] = { -1, -2,-2, -1, 1, 2, 2, 1 } ;
int R0_dx[] = { 1, 2, 2, 1, -1, -2, -2, -1 }, // better for row 0
R0_dy[] = { -2, -1, 1, 2, 2, 1, -1, -2 } ;
int R7_dx[] = { -2, -2, -1, 1, 2, 2, 1, -1 }, // better for row 7
R7_dy[] = { 1, -1, -2, -2, -1, 1, 2, 2 } ;
if ( cp < rp && cp < 4 )
for ( i = 0 ; i < 8 ; i++ )
{
dx[i] = C0_dx[i] ;
dy[i] = C0_dy[i] ;
}
if ( cp > rp && cp > 3 )
for ( i = 0 ; i < 8 ; i++ )
{
dx[i] = C7_dx[i] ;
dy[i] = C7_dy[i] ;
}
if ( rp < cp && rp < 4 )
for ( i = 0 ; i < 8 ; i++ )
{
dx[i] = R0_dx[i] ;
dy[i] = R0_dy[i] ;
}
if ( rp > cp && rp > 3 )
for ( i = 0 ; i < 8 ; i++ )
{
dx[i] = R7_dx[i] ;
dy[i] = R7_dy[i] ;
}
}
int valid( int a,int b ) {
if ( a < 0 || a >= DIM || b < 0 || b >= DIM )
return 0 ;
//if( a == rp && b == cp ) return 0 ;
return 1 ;
}
void Try(int r,int c,int pos ) {
int i,j,nr,nc ;
int *a ;
a = new int[8] ;
if( pos == MAX )
{
r = row[62] ;
c = col[62] ;
for ( i = 1 ; i < 8 ; i++ )
{
nr = r + dx[i] ;
nc = c + dy[i] ;
if ( valid( nr,nc ) && !v[nr][nc] )
break ;
}
if ( i == 8 ) return ;
r = nr ;
c = nc ;
for ( i = 0 ; i < 8 ; i++ )
{
nr = r + dx[i] ;
nc = c + dy[i] ;
if ( valid( nr,nc ) && nr == 5 && nc == 7 )
break ;
}
if ( i == 8 ) return ;
for ( i = 0 ; i < MAX ; i++ )
{ v[ row[i] ][ col[i] ] = i+1 ; }
for ( i = 0 ; i < 8 ; i++ )
{
for ( j = 0 ; j < 8 ; j++ )
{
if ( v[i][j] == 0 ) v[i][j] = 64 ;
printf("%-4d ",v[i][j] ) ;

}
printf("\n\n");
}
exit(0);
}
v[r][c] = pos + 1 ;
for ( i = 0 ; i < 8 ; i++ )
{
nr = r + dx[i] ;
nc = c + dy[i] ;
if( nr < 8 && nr >= 0 && nc < 8 && nc >= 0 && v[nr][nc] == 0 )
a[i] = --A[nr][nc] ;
else a[i] = 10 ;
}
for ( i = 0 ; i < 8 ; i++ )
{
MIN = 10 ;
for ( j = 0 ; j < 8 ; j++ )
{
if ( a[j] < MIN )
{
MIN = a[j] ;
p = j ;
}
}
a[p] = 10 ;
if ( MIN == 10 ) break ;
nr = r + dx[p] ;
nc = c + dy[p] ;
index++ ;
row[index] = nr ;
col[index] = nc ;
Try( nr,nc, pos+1 ) ;
index-- ;
v[nr][nc] = 0 ;
}
delete [] a ;
}
int main() {
int i,j ;
index = 0 ;
for ( i = 0 ; i < DIM ; i++ )
for ( j = 0 ; j < DIM ; j++ )
v[i][j] = 0 ;
/* printf("Enter Starting Row and Column : ");
scanf("%d%d",&rp,&cp ) ;
printf("\n");
rp-- ;
cp-- ; */
rp = 5 ;
cp = 7 ;
direction();
row[0] = rp ; col[0] = cp ;
v[rp][cp] = 1 ;
Try( rp,cp,0 ) ;
return 0 ;
getch();
}

 
Impossible is Nothing © 2011 Theme made with the special support of Maiahost for their cheap WordPress hosting services and free support.