pada posting kali ini mengenai tugas ke-2 dari mata kuliah pengolahan citra dengan bahasan Konvolusi & Kolerasi
Konvolusi
Secara umum konvolusi didefinisikan sebagai cara untuk mengkombinasikan dua buah deret angka yang menghasilkan deret angka yang ketiga. Didalam dunia seismik deret-deret angka tersebut adalah wavelet sumber gelombang, reflektivitas bumi dan rekaman seismik.
Secara matematis, konvolusi adalah integral yang mencerminkan jumlah lingkupan dari sebuah fungsi a yang digeser atas fungsi b sehingga menghasilkan fungsi c. Konvolusi dilambangkan dengan asterisk.
Sehingga, a*b = c berarti fungsi a dikonvolusikan dengan fungsi b menghasilkan fungsi c.
Setelah mengetahui definisi dari konvolusi, kita akan mencoba mempraktekkannya pada MATLAB
Berikut adalah langkah-langkah yang diperlukan :
- Buka Editor (pada tab menu pilih Dekstop >> Editor)
- Lalu pilih file>>new script
Kemudian masukkan perintah dibawah ini
- Setelah memasukkan script diatas, kemudian save file anda (directory bebas)
- Setelah melakukan proses save diatas, kemudian copykan file gambar yang hendak d konvolusikan pada directory script(file yang sudah disave diatas) yang sama.
- Lalu tekan F5
Citra awal
Citra hasil konvolusi
Proses olah citranya sebagai berikut:
Sample yang digunakan adalah matriks 5x5
Citra hasil konvolusi
Proses penghitungan sample matriks 5x5 secara manual :
Rumus yang digunakan f(x)*g(x)
Nilai mask yang dipakai:
Kolerasi
Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi / hubungan (measures of association). Pengukuran asosiasi merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel.
Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu, misalnya Pearson data harus berskala interval atau rasio; Spearman dan Kendal menggunakan skala ordinal; Chi Square menggunakan data nominal. Kuat lemah hubungan diukur diantara jarak (range) 0 sampai dengan 1. Korelasi mempunyai kemungkinan pengujian hipotesis dua arah (two tailed). Korelasi searah jika nilai koefesien korelasi diketemukan positif; sebaliknya jika nilai koefesien korelasi negatif, korelasi disebut tidak searah. Yang dimaksud dengan koefesien korelasi ialah suatu pengukuran statistik kovariasi atau asosiasi antara dua variabel. Jika koefesien korelasi diketemukan tidak sama dengan nol (0), maka terdapat ketergantungan antara dua variabel tersebut.
Jika koefesien korelasi diketemukan +1. maka hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear sempurna dengan kemiringan (slope) positif.
Jika koefesien korelasi diketemukan -1. maka hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear sempurna dengan kemiringan (slope) negatif.
Dalam korelasi sempurna tidak diperlukan lagi pengujian hipotesis, karena kedua variabel mempunyai hubungan linear yang sempurna. Artinya variabel X mempengaruhi variabel Y secara sempurna. Jika korelasi sama dengan nol (0), maka tidak terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut.
Pada kolerasi rumus yang digunakan adalah :
Hasil proses perhitungan pada MATLAB :
Script yang digunakan pada perhitungan MATLAB adalah :